Catatan Ngaji Tafsir Fatihah Pertemuan 2

Terdapat dua hukum wajib tidaknya dalam membaca Al-Fatihah :

1. Madzhab Hanafi

Hukum membaca fatihah – Madzhab Hanafi – Bukan Wajib. Dikatakan wajib bagi imam dan sholat munfarid yang penting membaca Al-Quran.

Menurut Imam Abu Hanifah (2 ulama) :

• Imam Abu Yusuf
• Imam Muhammad Abu Hasan

“Cukup membaca 3 ayat atau 1 ayat yang cukup panjang”.

Diperkuat dari Al-Qur’an dan As-Sunnah

As-Sunnah : HR Bukhori Muslim (Shohih) yaitu hadis tentang orang yang jelek sholatnya. “Apabila kamu melaksanakan sholat maka sempurnakan wudhu dan bertakbirlah dan bacalah Al-Quran yang kamu hafal”.

Sejarah Singkat Kriptografi

Sejarah Singkat Kriptografi

Terdapat dua perbedaan periode sejarah dalam hal penemuan ilmu kriptografi

Periode Penerapan dan Penyebaran

Rahasia penulisan kriptografi pada awalnya ditemukan pada masa Mesir Kuno dimana mereka menggunakannya dengan merubah kebentuk hiroglif dan juga mengubahnya dengan bentuk yang lain. Adapun tujuan dari masyarakat pada periode ini dalam menerapkan tulisan mereka yaitu untuk mengubah informasi yang terdapat dalam teks tulisan. Pada masa ini jauh dari maksud dalam penerapannya dengan ilmu pengetahuan kriptolagi karena secara prinsip mereka memiliki perbedaan maksud dalam melakukan kriptografi. Berbeda halnya dengan bangsa arab yang mengenal kriptografi sebagai ilmu pengetahuan. Dan yang perlu diperhatikan disini sebagaimana yang ditegaskan oleh salah satu sejarawan kriptologi “David Kahn” menyatakan bahwa budaya kriptografi dan kriptoanalisis jauh telah muncul sebelum dikenal oleh masyarakat barat. Dan kriptologi lahir oleh bangsa arab, dan juga

Apa itu N-gram (Bigram, Trigram dan Seterusnya)

N-gram merupakan salah satu proses yang secara luas digunakan dalam text mining (pengolahan teks) dan pengolahan bahasa. Secara N-gram merupakan sekumpulan kata yang diberikan dalam sebuah paragraf dan ketika menghitung n-gram biasanya dilakukan dengan menggerakkan satu kata maju ke depan (Meskipun dalam prosesnya terdapat suatu proses dimana kata yang dimajukan sejumlah X kata). Sebagai contoh terdapat sebuah kaliman “The cow jumps over the moon”. Jika N=2 makan dikenal dengan bigram. Dimana ngram menjadi :

Prinsip Kriptografi dan Kriptoanalisis

Ada beberapa algoritam yang secara umum digunakan dalam proses penyandian (enchiperment) dan beberapa algoritma digunakan dalam proses kriptoanalisis

Pertama : Tipe Umum dari Enchiperment

Enchiperment berdasarkan pun atau euphemism

Tipe ini sama sekali tidak ada panduan dalam menerjemahkan dan digunakan sebelum islam Arab. Pada algoritma ini lebih memperhatikan literature atau “badi’” daripada didasarkan pada ilmu penyandian (enchiperment), yang mana dibentuk atau dibangun berdasarkan inti dari studi yang telah ada. Sehingga penggunaan metode ini tergantung pada budaya atau pengalaman pribadi antara si pengirim dan penerima dalam proses penyandian dan penafsiran daripada penggunaan rule atau metode yang telah ada. Sehingga algoritma ini sama sekali belum bisa mencapai level secara universal dan berpengaruh pada ilmu pengetahuan penyandian (enchiperment) sehingga tidak dimasukkan dalam referensi studi.

Definisi Kriptologi dari Buku Al-Kindi Bagian 4

Lanjut ke pembahasan beberapa istilah yang terdapt dalam dunia kriptologi, dimana istilah tersebut diambil dari bahasa arab, diantaranya :

“an-nass al wadih” (Cleartext , Plaintext) : merupakan pesan yang akan dienkripsi. Secara normal ditulis dalam bahasa dengan huruf alfabet seperti huruf alfabet arab dan lain-lain.

“an-nass al-mu’amma” (Cryptogram atau Chipertext) : merupakan pesan atau teks yang sudah dienkripsi dengan menggunakan salah satu atau metode chiper (pengkodean).

“Tariqat at-ta’miya” (Metode chiper) : merupakan metode atau suatu operasi yang berkelanjutan yang digunakan dalam cleartext untuk dikonversi ke dalam kriptogram.

“Tariqat al-qalb” (Transposition) : merupakan salah jenis kriptografi dengan cara meggeser beberapa huruf dari cleartext berdasarkan susunan tertentu sehinggan didapatkan kriptogram.

Definisi Kriptologi dari Buku Al-Kindi Bagian 2

Abu Bakar As-Suli (d. AH 335/AD 946) menyebutkan “interpretasi” secara tertulis mengacu pada sinonim dari proses penyandian (enchiperment). Dia mengatakan “… Interpretasi sama halnya dengan enchiperment yang merupakan bentuk dari mentonim puisi, seperti menggantikan huruf A dengan kata merpati, huruf B dengan kata elang, C untuk dengan burung dll” dan penggunaan kata-kata ini bukannya untuk membentuk huruf alfabet. Seperti halnya pernyataan ‘saya menginterpretasikan kepadanya’ yang berarti ‘saya menjelaskan kepadanya’…”

Pada masa tersebut, Ishaq Ibn Wahal al-Katib membedakan enchiperment (at-tami ya) dan interpretasi (at-targama) yang menggambarkan batasan tipis antara dua sinonim tersebut. “Interpretasi” menurutnya hanya digunakan untuk arti yang kedua, yaitu metode kriptografi.

Definisi Kriptologi dari Buku Al-Kindi Bagian 1

Definisi dasar berikut disajikan beberapa istilah yang bertujuan untuk membantu para pembaca dalam memahami buku dari Al-Kandi tentang kriptologi sekaligus membantu para peneliti , sejarawan , dan pembaca dalam memahami istilah-istilah yang akan ditemukan dalam buku Al-Kindi.

Kata pertama yang akan dibahas adalah “at-tami ya” merupakan istilah arab yang memiliki pengertian sebuah proses pengkonversian teks asli (jelas terbaca) menjadi sesuatu yang tidak dapat dipahami dengan menggunakan suatu metode yang spesifik sehingga hanya seseorang yang mengetahui atau familiar dengan metode tersebut yang dapat memulihkan kondisi tekse dan menjadi dapat dipahami.  Kemudia kata “at-tafir” yang sekarang lebih umum digunakan oleh orang-orang arab dan bukan lagi menggunakna kata “at-tami ya”. Dimana kata ini memiliki asal-usul dari bahasa latin “Chiper” , dan pada gilirannya merupakan modifikasi dari kata arab “sifr” (nol)  sebuah fakta dari berbagai sumber yang telah dikonfirmasi.

Faktor dibelakang Kemajuan Kriptologi Bangsa Arab

Al-Kindi pernah menyatakan sesuatu yang palig berpengaruh dalam risalah yang dia buat. Sedangkan risalah atau buku tentang kriptologi sebenarnya dibuat oleh Al-Kindi secara ogah-ogahan, yang diperintahkan langsung oleh Abu al-Abbas, salah satu satu kalifah Abbasiyah. Al-Kindi mengatakan “Kalau saja bukan keinginan saya dan tugas untuk membantu anda mempertahankan apa yang anda tuntut dengan sedikit usaha, semoga Allah mendukung tindakan anda dan bisa mencapai tujuan anda, saya lebih suka mengikuti jalan dari (ilmuwan sebelum dirinya) orang-orang yang menyembunyikan makna sebuah harta, bukannya mengungkapkan dan menunjukkannya”

Adapun fondasi dan kemajuan kriptologi di kalangan bangsa arab dikaitkan dengan beberapa faktor :

a. Mereka selalu mengikuti metode ilmiah yang sudah ada, dengan belajar apa yang telah dicapai, ditemukan oleh orang lain sebelum melakukan studi sendiri secara mandiri atau independen. Dan mereka memiliki standard nilai yang tinggi dalam hal akurasi, ketelitian dan ketepatan.

b. Bangsa arab memiliki kemajuan dalam hal bahasa (linguistik) yang membuat memiliki dampak yang luar biasa terhadap perkembangan kriptologi.

Sekilas tentang Buku Kriptologi Al-Kindi

Buku-buku yang terkenal dalam hal kriptologi atau lebih dikenal enkripsi pada saat ini, pada awalnya dikenal terlebih dahulu oleh bangsa arab. Hal ini dibuktikan dengan beberapa buku yang dikenal oleh bangsa-bangsa barat dan bahkan menjadi panduan bagi para peneliti barat sampai saat ini diantaranya adalah buku ciptaan dari al-Kindi, Ibnu Dunaynir, Ibu Adlan dan Ibnu Durayhim. Buku-buku tersebut sudah diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan membuat beberapa edisi tentang kriptologi dimana edisi pertama adalah buku yang dibahas oleh Al-Kindi.

Rumus Darah Haid, Nifas, Istiqadhoh Untuk Para Wanita dan Suami

Ini nih sedikti ilmu yang saya dapatkan dari video yang buya yahya yang diunggah di youtube. Sambil mendengarkan ku tulis beberapa catatan tentang rumus dara haid, nifas, dan istiqadhoh walaupun belum selesai dalam mendengarkan.

Rumus Darah Haid
1. Darah haid tidak boleh kurang dari 24 jam dalam tempo 15 hari. Jika darah keluar kurang dari 24 jam maka bukan haid, jika suatu saat dalam 15 hari darah haid hanya keluar 18 jam maka bukan termasuk darah haid dan wanita wajib qodlo’ sholat tersebut.
2. Darah haid tidak boleh melebihi 15 hari. Jika melebihi 15 hari maka termasuk darah bermasalah.
3. Darah harus didahalui oleh suci 15 hari. Harus pernah didahului 15 hari atau lebih. Jika suci belum genap 15 hari maka belum termasuk darah haid. Misal seorang wanita haid selama 14 hari dan kemudian berhenti, setelah berhenti 10 hari keluar darah lagi, maka darah tersebut bukan darah haid tapi darah istiqadhoh. Karena belum genap 15 hari.
4. Darah tidak boleh didahului oleh kelahiran
5. Darah keluar dari wanita yang berumur mencapai 9 tahun.